iiqmohammadiqbal - KONSPIRASI DI BALIK TEWASNYA 16 ANGGOTA SEALS TIM 6 DALAM OPERASI GERONIMO (PERBURUAN OSAMA BIN LADEN)

 

KONSPIRASI DI BALIK  TEWASNYA
16 ANGGOTA SEALS TIM 6
DALAM OPERASI GERONIMO
(PERBURUAN OSAMA BIN LADEN)

  

SEAL (Navy Seal) merupakan pasukan khusus AL AS yang menjadi salah satu pasukan elit dunia. Anggota-anggotanya dipilih dari berbagai satuan dalam jajaran AL AS. Mereka dipilih berdasarkan fisik, kecerdasan, psikologis dan berbagai keterampilan militer yang dikuasai.

SEAL Tim 6 merupakan unit khusus yang bekerja untuk operasi kontra teror, sebagaimana rekan mereka di AD AS, Delta (Delta Force). Walau berlatar belakang pasukan katak (UDT - Underwater Demolition Team), mereka dilatih untuk operasi anti teror, baik di laut, darat maupun udara: di kota, pedesaan, hutan, gurun, pegunungan, maupun daerah bersalju.

Pada 2 Mei 2011 lalu, Tim Six, melaksanakan operasi rahasia dengan kode Operasi Geronimo, dengan misi menangkap Osama bin Laden, hidup atau mati di sebuah tempat yang diyakini berdasarkan laporan intelijen, merupakan kediaman Osama. 

Diceritakan dalam versi resmi bahwa tim ini berhasil menangkap "Osama bin Laden" dalam keadaan meninggal, setelah sebelumnya terlibat pertempuran sengit dengan pengawal-pengawalnya, yang dikatakan sebagai "berasal dari berbagai negara muslim: Bosnia, Chechnya, Albania, Yordania, Palestina, Yaman, Mesir dan Saudi. Namun dalam perjalanan kembali, helikopter mereka jatuh di dekat pangkalan CIA, Bagram, Afganistan. Mereka, 16 orang, bersama 6 kru dari 2 helikopter UH-60 Black Hawk, tewas. Keluarga para tentara tersebut, tidak sebagaimana pada kasus serupa umumnya di lingkungan militer AS, tidak diizinkan melihat jenazah mereka, karena, telah "terbakar habis".

Pada kenyataannya, mereka telah "menyerbu" sebuah desa yang tenang di perbatasan Afganistan-Pakistan yang terletak di sebuah lembah. Tidak terjadi pertempuran, serangan pada malam menjelang fajar tersebut, telah menimbulkan korban jiwa berupa seorang wanita yang tertembak ketika berusaha menolong suaminya, yang telah terlebih dahulu ditembak pasukan Seal, walau jelas tidak bersenjata. Karena mendengar jeritan wanita dan anak-anak kecil, warga terbangun dan berkerumun di rumah tempat pasukan AS beroperasi. Seorang anggota Seal, berbicara dalam bahasa Arab untuk mengusir mereka. Namun pada kenyataannya, walau sebagian bisa berbahasa Arab, penduduk berbahasa Pashtun (Persia-Afgan). Akhirnya ia berbicara dalam bahasa Inggris, menyuruh penduduk mundur, atau ditembak. Penduduk tetap berkerumun, tidak maju maupun bubar.

Di dalam rumah "kediaman Osama bin Laden", yang besar dan berlantai 2, pasukan Seal mengacak-acak ruangan kantor, yang berisi buku, komputer, dan berbagai kepingan CD, serta membawa satu brankas (kenyataannya almari rak kayu) yang belum sempat diperiksa. Turut dibawa dalam kantong jenazah adalah si "Geronimo" (kode untuk Osama). Mereka harus bergegas, karena dalam waktu 5 menit, 2 buah helikopter Black Hawk akan datang untuk menjemput mereka di sebuah titik pertemuan, di sebuah tempat terbuka, tidak jauh dari rumah tersebut.

Tim pun naik ke helikopter dengan selamat tanpa korban jiwa bahkan luka, sedikitpun. Menjelang sampai ke pangkalan dan penjara Bagram, sekeluar dari wilayah pegunungan dan berada di dataran luas, kedua helikopter itu "tertembak rudal pelacak panas" (SAM, bukan RPG yang karena mudah dihindari; SAM mengejar panas, senjata ini dahulu banyak dimiliki oleh gerilyawan Mujahidin sewaktu melawan Uni Sovyet/Rusia). Sehingga 2 helikopter itu pun meledak di udara, tanpa sempat jatuh ke tanah kecuali pecahan dan serpihannya. Versi resmi pemerintah AS, jenazah para tentara yang tewas terbakar habis.

Hal ini menimbulkan serangkaian pertanyaan terhubung dengan teori konspirasi:

1.       Pelaku penembakan. Area Bagram merupakan daerah yang steril dari gerilyawan Taliban. Patroli bersenjata dalam bentuk regu infanteri berjalan kaki, infanteri mekanis yang berkendaraan "Humvee", maupun helikopter intai kecil bersenjata AH-6J, berkeliling daerah tersebut secara penuh dan rutin, selama 24 jam. Hal ini belum termasuk regu sniper yang ditempatkan di perbukitan sekitar dan radar yang memantau secara terus menerus. Kedua helikopter tersebut juga memiliki radar pelacak panas termal yang bisa memantau adanya kendaraan bersenjata maupun senjata anti tank dan pesawat udara. Dengan demikian mereka akan mengetahui seandainya ada "musuh" di area tersebut.

2.   2.    Prosedur operasi. Menurut prosedur standar, pengiriman pasukan dengan heli angkut harus dikawal dengan heli serang/tempur. Dalam operasi sekaliber Geronimo yang ekstra rahasia dan penting, seharusnya dikawal. Namun tidak ada helikopter serang satu pun, yang mengawal tim tersebut pada saat berlangsung operasi. Hal ini rawan penyergapan (ambush).

3.   3.    Informasi intelijen. Menurut sumber CIA, desa kecil yang tenang tersebut merupakan markas pasukan bersenjata gabungan milisi asing dan lokal, Osama berada di dalamnya. Hal ini tidak masuk akal, karena selama ini, daerah tersebut telah dinyatakan sebagai "daerah kawan" (friendly area). Apabila Osama dan pengawal bersenjatanya memang berada di sana, maka kapan saja mereka akan ditemukan dengan mudah. Pada kenyataannya dalam operasi tersebut, tidak terjadi pertempuran. Artinya tidak ada "musuh" di tempat tersebut. Tidak terjadi tembak menembak, terkecuali 3 tembakan yang disarangkan oleh pasukan elit Navy Seals Tim Six kepada 2 orang laki-laki dan seorang wanita, kesemuanya terbunuh. Yang terbunuh ketiga, dinyatakan oleh tim tersebut sebagai Geronimo (Osama bin Laden) buronan AS nomor satu pada saat ini, setelah Ho Chi Minh pada perang Vietnam dan Adolf Hitler pada PD II. Sang Geronimo sama sekali tidak bersenjata maupun mengenakan seragam dan perlengkapan tempur. Ia ditembak begitu saja dalam keadaan duduk tanpa perlawanan sedikitpun. Jenazah Geronimo kemudian dibawa dalam kantong plastik tanpa proses identifikasi lebih lanjut, kemudian dinyatakan sebagai Osama bin Laden, selanjutnya dibuang ke tengah laut dalam sebuah peti tertutup rapat. Tidak pernah ada yang melihat langsung jenazahnya. Hal ini berlawanan dengan kebiasaan AS bila menangkap buron tewas, yang biasanya dipertontonkan kepada khalayak umum negerinya. 

Konklusi, asumsi, atau kesimpulan yang terbentuk selanjutnya adalah:

a.      a. Ada pihak lain yang menembak atau menjatuhkan pesawat helikopter yang mengangkut Tim Six, yang tidak dapat
   dideteksi dan misterius. Gerilyawan Taliban, dengan mengendap dan menyamar kemudian berhasil menemukan lokasi
   heli jatuh, berhasil menemukan jenazah tentara AS. Walau diragukan, hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya ada
   survivor (tentara yang berhasil selamat dari ledakan), namun ia tewas di darat kemudian.

c.      b. Prosedur standar operasi, dengan alasan kerahasiaan, dikorbankan dan dengan demikian menyalahi aturan. bahkan
  terkesan, mereka memang dikorbankan, dilepas untuk kemudian dihabisi. Agar misteri Osama tidak pernah lagi diungkap
  dan versi resmi mereka bahwa Osama meninggal dalam penggerebekan tersebut, diterima publik dan tidak terbantahkan.
  OSAMA BIN LADEN TIDAK PERNAH TERBUKTI DITEMUKAN DALAM OPERASI TERSEBUT, YANG
  AKHIRNYA DIKLAIM DALAM KEADAAN MENINGGAL SETELAH OPERASI.

d.     c  Disinformasi intelijen. Laporan CIA di Bagram bahwa Osama berada di tempat tersebut adalah salah atau memang
  disengaja. Seharusnya Tim tersebut sudah mencium keanehan sejak awal dan memberitahukannya ke SOCOM (Pusat
  Komando Operasi). Namun tetap diperintahkan melanjutkan misi. Bahkan tim ini juga membuat kesalahan prosedur
 dengan membunuh seorang wanita (civillian), serta terbongkar kerahasiaannya tatkala sekelompok penduduk berkerumun
  menontonnya. Seandainya memang mereka adalah musuh, atau sekedar dicurigai, pasukan AS akan menembak mereka
  tanpa ampun. Namun dalam kasus ini, pasukan Seal tidak menembak dan hanya memperingatkan untuk mundur. Hal ini
 menunjukkan bahwa Tim 6 telah familiar (mengenal/memahami) mereka. Dengan demikian, TIDAK ADA
 GERILYAWAN TALIBAN YANG TERBUNUH. Mereka telah menyerang sebuah tempat yang “kosong” (Zero Dark
 Thirty).

Mengapa operasi Geronimo ini menjadi sedemikian penting bagi AS, walau bagi kita yang telah akrab dengan "operasi anti teroris Densus 88" yang penuh rekayasa dan kebohongan, terasa biasa saja: adalah karena kepentingan politik luar negeri AS. AS secara ekonomi terancam bangkrut karena perekonomian dalam negeri yang stagnan dan pengeluaran dana luar biasa untuk membiayai kampanye anti terorisme AS sejak WTC 2001 lalu. Sehingga diperlukan adanya skenario untuk menghentikan kampanye negatif tersebut, di antaranya adalah dengan rekayasa penangkapan/pembunuhan Osama sebagai tokoh musuh utama AS pada saat ini.

Seal Tim 6 memang sengaja dikorbankan, mereka seharusnya bisa saja selamat kembali ke markas, namun mereka adalah saksi hidup benar tidaknya Osama telah meninggal. Mereka juga membuat "aib" dengan membunuh warga sipil (salah seorang  di antaranya adalah wanita) sewaktu operasi, hal ini akan memperparah hubungan pemerintah AS dengan pemerintah Afganistan pada saat ini dan sekutunya. Sehingga mereka harus "dieliminasi". Sebuah tim penyapu tak dikenal telah menempati posisi rahasia di jalur kepulangan Tim 6. Mereka dilengkapi dengan senjata rudal pelacak panas, berbagai perlengkapan kamuflase pendukung dan peralatan pengacau sinyal satelit. Mereka  “lebih canggih” dari unit pasukan elit Seal Tim 6.

Ibrah yang bisa kita ambil dari peristiwa ini adalah:

-     Skenario terbaik hanyalah dari Allah Swt.
-     AS telah "capek" dengan kampanye anti teroris yang menggerogoti negara mereka, sama seperti virus AIDS yang
    menyerang manusia.
-    Penjajahan AS terhadap Afganistan dan wilayah manapun, juga negara manapun pelakunya,  pada saat ini harus
   dihentikan.

Wallahu a'lam bishawwab.


 
Today, there have been 2 visitors (3 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free